monolog hati

Hujan rintik-rintik membasahi alam. 


Terik mentari semakin hilang sirnanya. 


Ku renung langit sedalamnya.




Setitik, demi setitik, demi setitik. 


Ia jatuh menutupi permukaan bumi.

Menggambar sepi di hati.

Kilat sambar-menyambar membelah langit. 


Guruh berdentam-dentum menyentak jiwa. 


Helaian daun berguguran menyisip di 


celahanrimbunan pohon.



Jiwa nan sepi semakin memberontak hebat. 


Bisakah ku tipu perasaan ini?

Keadaan suram seketika. 


Iman kembali bermuram durja. 


Aku menyendiri. 


Mencari makna pada tadabburnya. 


Sedangkan burung berpasangan. 


Adam dan Hawa berpasangan. 


Mata berpasangan.

Inikan aku pula?

Semalaman lenaku terganggu. 


Perasaan ini kadangkala mengetuk jiwaku. 


Aduhai....Imanku hanya senipis kain sutera..